DAMPAK DARI ADA DAN TIDAK ADANYA KETERBUKAAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

pada kali ini Mimin bakal jelas apa aja dampk dari ada dan tidaknya adanya keterbukaan dlam kehidupan berbangsa dan bernegara. Coz ni terinspirasi dari tugas PKn mimin..

Dampak postif dari adanya keterbukaan:


1.   Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara negara.
2.   Meningkatnya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.   Mencegah terjadinya KKN.
4.   Menciptakan hubungan harmonis yang timbal balik antara penyelenggara negara dengan rakyat.
5.   Meningkatkan potensi masyarakat sesuai dengan potensi yang dimiliki.
6.   Dapat mengungkapkan ketidak-adilan sehingga dapat menunjang terciptanya jaminan keadilan sesuai dengan hak asasi setiap manusia.
7.   Menyampaikan aspirasi dan pendapat masyarakat,
8.   Membicarakan secara terbuka masalah-masalah penting yang menyangkut kehidupan bersama sebagai bangsa,
9.   Menyampaikan kritik, koreksi, saran, dan untuk melakukan control.

Baca juga:  Pengertian dan Pentingnya Keterbukaan dan Keadilan

Dampak negatif dari adanya keterbukaan:


1.   Aspek sosial budaya yaitu keterbukaan akan memberikan ruang gerak bagi masuknya budaya-budaya barat yang sama sekali berbeda dengan budaya masyarakat Indonesia.
2.   Aspek ideologi, yaitu keterbukaan akan memberikan ruang bagi tumbuh dan berkembangnya ideologi-ideologi dari luar yang tidak sesuai dengan kepribadian suatu bangsa Indonesia.
Dampak dari tidak adanya keterbukaan:
1.   Di bidang politik, lembaga politik baik eksekutif, legislatif dan yudikatif tak berfungsi optimal.  Mereka sangat sedikit menghasilkan kebijakan yang berpihak untuk kepentingan umum.  Sering kali kebijakan itu sebagai proyek untuk memperkaya diri. Yudikatif sering memutuskan yang bertentangan rasa keadilan, sebab hukum bisa dibeli.
2.   Di bidang Ekonomi,  semua kegiatan ekonomi yang bersinggungan dengan birokrasi pemerintahan di warnai uang pelicin asehingga kegiatan ekonmi berbelit-belit dan mahal.  Invesrtor menjadi enggan berinvestasi karena banyak perizinan sehingga perekonomian tidak tumbuh maksimal.
3.   Di bidang sosial, budaya dan agama, terjadi pendewaan materi dan konsumtif.  Hidup diarahkan semarta untuk memperoleh kekayaan dan kenikmatan hidup tanpa memerdulikan moral dan etika agama seperti korupsi.
4.   Di bidang pertahanan dan keagamaan, terjadi ketertinggalan profesinalitas aparat yaitu tidak sesuai dengan tuntutan zaman sehingga aparat keamanan tidak mampu mencegah secara dini gejolak sosial dan gangguan keamanan.
5.   Di bidang HAM, Warga masyarakat dan pers cenderung pasif, tidak ada kritik, unjuk rasa, masyarakat tidak berdaya terkekang dengan berbagai aturan dan doktrin.

Referensi: Pejuang Ilmu

Komentar